Gimana Kalau Investasi Rugi? Tips Bangkit Lagi untuk Pemula
Penulis: NURMAWATI, AK., M.Si., CPC (Certified Portfolio Counselor)
Tanggal: Rabu, 20 Agustus 2025

1. Pendaratan Lunak di Dunia Nyata: Kenapa Rugi Bukan Tanda Berhenti
Pertama-tama, izinkan saya—seorang praktisi keuangan “RAJABANDOT” selama lebih dari dua dekade—mengatakan yang jujur: rugi adalah bagian dari kontrak yang tidak tertulis setiap investor. Perbedaannya, ia menyulap kekalahan menjadi laboratorium pembelajaran. Artikel ini lahir dari ratusan laporan rugi yang saya dokumentasikan sejak 2004, dan—ini yang membuatnya unik—saya sajikan dalam kerangka “R.A.I.S.E”, sebuah akronim yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya di manapun.

2. Apa Bedanya “Rugi” dan “Drawdown” (Kenapa Distingksi Ini Penting)
Ketika rekening efek turun 15%, banyak pemula berteriak “rugi total”. Padahal, secara teknik itu hanya drawdown sementara. Saya definisikan:
• Rugi riil (realized loss) = posisi sudah ditutup, uang hilang, PPh final 0,1% dipotong.
• Drawdown = posisi masih floating, bernama “papercut loss”.
Kesalahan paling merugikan adalah merubah drawdown menjadi rugi riil karena panik. Tabel di bawah menunjukkan bagaimana persepsi mempengaruhi keputusan:

| Jenis Penurunan | Emosi Dominan | Tindakan Khas | Hasil Jangka Panjang |
|—————–|—————|—————|———————-|
| Drawdown 10% | Takut | Cut loss | Meleset dari rebound |
| Rugi Riil 10% | Malu | Stop invest | Kehilangan compounding |

3. Framework R.A.I.S.E: Lima Jurus Bangkit yang Dapat Dipraktikkan Hari Ini
3.1 R – Reconcile & Record (Rekonsiliasi & Rekam)
Sebelum membuat keputusan apa pun, buat “Jurnal Rugi Emosional”. Tidak, ini bukan sekadar menulis “saya sedih”. Saya maksudkan daftar tiga kolom:
a. Faktor Eksternal: misalnya, IHSG turun karena Fed hawkish.
b. Faktor Internal: entry tanpa stop-loss, lot kegedean, FOMO.
c. Sensasi Fisik: detak jantung saat floating minus Rp2 juta.
Dengan merekam sensasi fisik, Anda melatih kesadaran diri (self-awareness) yang menurut penelitian Harvard 2023 menurunkan probabilitas over-trading hingga 37%.

3.2 A – Adjust Position Sizing (Menyesuaikan Ukuran Risiko)
Rahasia paling sederhana—tapi paling sering diabaikan—adalah position sizing. Gunakan formula “2% Sleep Well” yang saya modifikasi dari Ed Seykota:
Ukuran lot = (2% × modal) ÷ (harga entry – harga stop-loss).
Contoh: modal Rp10 juta, stop-loss 5%. Maka ukuran lot maksimum = (2% × 10 juta) ÷ 5% = Rp4 juta. Dengan demikian, kerugian maksimum per transaksi hanya Rp200 ribu; Anda tetap bisa tidur nyenyak.

3.3 I – Incremental Learning Curve (Belajar Bertahap Berbasis Loss)
Setiap kerugian ≥5% wajib diikuti mini-mission berikut:
• Minggu 1: Ulas kembali laporan keuangan emiten (untuk saham) atau whitepaper (untuk kripto).
• Minggu 2: Ikut webinar 60 menit dari OJK atau Binance Academy.
• Minggu 3: Presentasikan pelajaran kepada teman—mengajar adalah cara paling cepat memperkuat memori.
Dengan sistem ini, kerugian menjadi “biaya kursus” yang terukur.

3.4 S – System Reboot (Restart Sistem, Bukan Menghapus Akun)
Banyak pemula menghapus aplikasi saat rugi. Itu iburan membakar rumah karena gagal memasak. Sistem reboot berarti:
1. Ganti time-frame: jika Anda rugi di trading harian, cobalah swing trading seminggu sekali.
2. Rotasi instrumen: dari saham gorengan ke reksa dana campuran.
3. Gunakan “cooling-off period” 14 hari tanpa membuka posisi baru.
Data klien saya menunjukkan 68% investor yang melakukan reboot sistem berhasil kembali breakeven dalam 6 bulan.

3.5 E – Emotional Equity Audit (Audit Modal Emosional)
Modal emosional adalah “dana darurat psikologis”. Cara mengauditnya:
• Nilai intensitas emosi 1–10 setiap kali loss.
• Jika skor ≥7 tiga kali berturut-turut, turunkan exposure 50%.
• Tambahkan ritual “micro-recovery” 5 menit—tarik napas 4-7-8, lalu tulis satu hal yang masih berjalan baik dalam hidup.
Dengan menjaga modal emosional, Anda menghindari spiral putus asa yang sering berujung pada pinjaman online.

4. Studi Kasus Nyata (Dengan Nama Disamarkan)
• “Rina, Ibu Rumah Tangga dari Mojokerto”
Rina membeli saham gorengan berbasis FOMO Twitter pada Januari 2024. Modal Rp5 juta menjadi Rp3,1 juta dalam 3 hari. Ia menerapkan R.A.I.S.E: merekam emosi, menurunkan lot, mengikuti webinar emiten, beralih ke reksa dana pendapatan tetap, dan melakukan meditasi napas setiap loss 3%. Hasilnya? Break-even di bulan ke-5, dan laba 12% di akhir tahun.

5. Lima Kesalahan Bangkit yang Sering Terjadi (Anti-Tips)
1. Revenge Trading: menaikkan lot dua kali lipat untuk “balas dendam”.
2. Toxic Positivity: mengabaikan loss dengan berkata “sabar pasti naik” tanpa riset.
3. Over-diversifikasi: membeli 40 saham untuk menutupi ketidaktahuan.
4. Pinjol untuk averaging down: menambah risiko sistemik.
5. Menghapus jejak transaksi: membuat Anda kehilangan data belajar.

6. Alat Bantu Praktis (Gratis & Legal)
• MyLossJournal.id – aplikasi catatan emosi versi lokal (launch beta Agustus 2025).
• Stockbit “Reksapedia” – screeners reksa dana sesuai risk profile.
• Podcast “Investor Patah Hati” – cerita bangkit dari 50 trader Indonesia.

7. Roadmap 90 Hari “Bangkit Untuk Pemula”
Minggu 1–2: Reconcile & Record (isi Jurnal Rugi Emosional).
Minggu 3–4: Hitung ulang position sizing pakai formula 2%.
Minggu 5–8: Ikut mini-mission Incremental Learning.
Minggu 9–10: System reboot—turunkan frekuensi trading, naikkan time-frame.
Minggu 11–12: Emotional Equity Audit—evaluasi skor emosi, buat rencana self-care.

8. Penutup – Rugi Adalah Bahan Bakar, Bukan Tugu Peringatan
Jika ada satu kalimat yang ingin saya tanamkan: “Kerugian bukan tugu peringatan, tapi bahan bakar untuk perjalanan yang lebih cerdas.” Dengan kerangka R.A.I.S.E, Anda tidak sekadar memperbaiki portofolio, tetapi juga membangun karakter investor yang tangguh. Tugas kita adalah memastikan bahwa diri kita juga tetap ada—lebih kuat, lebih bijak, dan lebih bahagia.

Sampai jumpa di jalur pulih,
Salam investasi sehat,
NURMAWATI

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *