Tiongkok Peringatkan Warganya di Singapura Hindari Perjudian

Presiden China Xi Jinping, Jumat, menyatakan bahwa ia tidak akan membiarkan kekuatan asing mengintervensi wilayah khusus negaranya, Hong Kong dan Macau.
Peringatan itu ia nyatakan ketika mengambil sumpah pemerintahan baru Macau yang pro-Beijing.

Dalam upacara peringatan 20 tahun pengembalian Macau kepada China, Xi memuji bekas koloni Portugis itu atas patriotisme dan kesetiaannya, namun tidak secara langsung merujuk pada aksi demonstrasi enam bulan di Hong Kong, koata bekas koloni Inggris.

“Saya tekankan, sejak Hong Kong dan Macau kembali ke tanah air, segala hal terkait dua wilayah administrasi khusus ini seluruhnya merupakan urusan internal China dan bukan urusan kekuatan asing,” kata Xi.

Dia menegaskan, “Kami tak akan membiarkan kekuatan luar mana pun untuk ikut campur.”Kedutaan Besar Tiongkok di Singapura mendesak warganya di negara kota tersebut untuk menjauhi segala bentuk perjudian, dengan mengatakan bahwa perjudian di luar negeri melanggar hukum Tiongkok.

Channelnewsasia, mengatakan peringatan ini dikeluarkan ketika Beijing mengintensifkan upayanya untuk menindak perjudian warga Tiongkok di seluruh Asia Tenggara, yang merupakan tujuan wisata populer.

Dalam sebuah pernyataan, kedutaan “dengan sungguh-sungguh mengingatkan” mayoritas warga Tiongkok di Singapura untuk meningkatkan kesadaran hukum mereka dan menjauhi perjudian. 

Singapura adalah tempat bagi dua kasino, Marina Bay Sands Casino, yang dioperasikan oleh Las Vegas Sands, dan Resorts World Sentosa Casino, yang dioperasikan oleh Genting Singapore.

“Bahkan jika kasino di luar negeri dibuka secara resmi, perjudian lintas batas yang dilakukan oleh warga negara Tiongkok diduga melanggar hukum negara kami,” kata kedutaan, seraya menambahkan bahwa kedutaan dan konsulat mungkin tidak dapat memberikan perlindungan konsuler atas pelanggaran tersebut, dikutip Reuters.

Artikel ini telah tayang di halaman gatra.com dengan judul “Tiongkok Peringatkan Warganya di Singapura Hindari Perjudian”.

Macau, kota pusat perjudian, kembali ke tangan China pada 20 Desember 1999 dengan rumusan “satu negara, dua sistem” dengan bertujuan menjamin otonomi daerah tingkat tinggi, yang juga menjadi dasar bagi pemerintahan Hong Kong.

Sementara para pengunjuk rasa di Hong Kong merasa marah dengan apa yang mereka lihat sebagai pengikisan kebebasan oleh pemerintah pusat, sikap Macau terhadap Beijing sedikit berbeda.

Pemerintah China sendiri membantah telah merusak otonomi Hong Kong dan berulang kali menyalahkan sejumlah pemerintah asing, termasuk Amerika Serikat dan Inggris, karena mengacaukan keadaan di pusat keuangan Asia tersebut.

Mengenakan setelan jas hitam dilengkapi dari merah tua, Xi melantik dan mengambil sumpah pimpinan eksekutif Macau yang baru, Ho Iat-seng, beserta jajarannya, yang akan memerintah beberapa pulau untuk lima tahun mendatang.

Ho dipilih oleh komisi pemilihan propusat dalam proses yang serupa dengan pemilihan Carrie Lam di Hong Kong.

Xi mendorong keragaman kegiatan ekonomi di Macau, yang saat ini bergantung pada industri perjudian kasino, serta meminta wilayah itu untuk memanfaatkan kesempatan dari zona investasi kawasan (Greater Bay Area).

Tidak ketinggalan, Xi juga menekankan integrasi lebih lanjut Macau dengan China daratan, meskipun dia tidak menyebutkan langkah-langkah spesifik.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *